- Penyegaran Pengelola Sampah Subang: DLH Dorong Digitalisasi TPS 3R dan Bank Sampah
- Kolaborasi Aksi Hijau Bersejarah di SDN Panji: 1000 Pohon dan Tebar Benih di Hulu Sungai Cigadung
- Usu Sugiono Kades Marengmang bicara iuran poe ibu Bagusnya jangan dipatok 1.000
- Wakil Bupati Subang dan Kanwil Dirjen Pas Jabar Letakkan Batu Pertama Masjid Al-Kautsar Kalijati
- NUJABA INSTITUTE Soroti Kinerja MKKS: Jangan Jadi Menara Gading, Pendidikan Subang Butuh Aksi Nyata
- Anggota DPR RI H. Ateng Dukung Penuh Gerakan Rp1.000/Hari Dedi Mulyadi: Wujud Nyata Solidaritas Umat
- DPRD Subang Sepakat Tutup Proyek Limbah B3, Mahasiswa Gelar Aksi Kawal Keputusan, serta mendorong ke
- NARATIF SUBANG | KAJIAN KRITIS TERKAIT BAHAYA PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN ANCAMAN LINGKUNGAN
- NUJABA INSTITUTE Sebut Niat Baik Gubernur Rentan Gagal di Tingkat Eksekusi
- Anggota DPRD Jabar Bayu Satya Prawira Sosialisasikan Perda, Tekankan Peran Kepala Desa
Usu Sugiono Kades Marengmang bicara iuran poe ibu Bagusnya jangan dipatok 1.000
Kritik Iuran Program KDM Poe Ibu Rp1.000/Hari, Kades Marengmang Usu Sugiono: Bagusnya Jangan Dipatok Seribu

Subang – ruangargumen.com | Polemik
terkait penerapan Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu atau lebih dikenal dengan
program Poe Ibu yang digagas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) mencapai
tingkat desa. Kepala Desa (Kades) Marengmang, Usu Sugiono, angkat bicara
mengenai besaran iuran sukarela Rp1.000 per hari yang diimbaukan kepada
masyarakat.
Kades Usu Sugiono menilai bahwa meskipun semangat gotong royong dalam program tersebut patut diapresiasi, penetapan angka iuran yang kaku dapat menimbulkan kesulitan baru bagi warganya.
Baca Lainnya :
- Wakil Bupati Subang dan Kanwil Dirjen Pas Jabar Letakkan Batu Pertama Masjid Al-Kautsar Kalijati0
- NUJABA INSTITUTE Soroti Kinerja MKKS: Jangan Jadi Menara Gading, Pendidikan Subang Butuh Aksi Nyata0
- Anggota DPR RI H. Ateng Dukung Penuh Gerakan Rp1.000/Hari Dedi Mulyadi: Wujud Nyata Solidaritas Umat0
- NUJABA INSTITUTE Sebut Niat Baik Gubernur Rentan Gagal di Tingkat Eksekusi0
- Anggota DPRD Jabar Bayu Satya Prawira Sosialisasikan Perda, Tekankan Peran Kepala Desa0
"Ai bagusnya mah bagus,
tapi yang dipastikan mah sa’ayana wae lah ameh teu tertekan, misalkan mun
ayeuna sarebu nya keperluanamah buat warga juga, seperti di dusun kami sudah
berjalan pak, tapi tidak 1000 seadanya misalkan 500 nanti kalau malam sekarang
nggak diambil sama Ronda jadi 1000 gitu" ujar Kades Usu Sugiono saat
ditemui di kantornya,
Menurut Usu, kondisi ekonomi
warga Desa Marengmang sangat beragam. Bagi keluarga yang memiliki pendapatan
harian atau tidak menentu, iuran Rp1.000 setiap hari, jika dikalikan sebulan,
dapat menjadi beban yang signifikan.
"Sifatnya memang sukarela
dan donasi. Namun, ketika ada imbauan dari atas (Provinsi) dengan nominal yang
sudah disebut (Rp1.000), ini secara psikologis bisa dianggap kewajiban oleh
warga. Lebih baik jika ini benar-benar diserahkan kepada kerelaan dan kemampuan
masing-masing. Bisa jadi hari ini mereka mampu seribu, besok hanya lima ratus,
atau lusa tidak memberi. Yang penting ikhlas," tegasnya.
Usu Sugiono berharap, Pemerintah
Provinsi Jawa Barat dapat memberikan kelonggaran dan fleksibilitas yang lebih
besar dalam pelaksanaan program di tingkat desa. Ia menyarankan agar fokus
ditekankan pada semangat kebersamaan dan tolong menolong, bukan pada nominal
iuran yang terpatok.
Program Rereongan Poe Ibu atau seribu rupiah sehari dari KDM sendiri bertujuan untuk mengumpulkan dana sosial dari masyarakat dan ASN yang kemudian akan digunakan untuk membantu warga yang membutuhkan di sektor pendidikan dan kesehatan. Namun, program ini belakangan menuai berbagai kritik dari sejumlah pengamat dan tokoh masyarakat terkait mekanisme dan potensi membebani publik.
