- Penyegaran Pengelola Sampah Subang: DLH Dorong Digitalisasi TPS 3R dan Bank Sampah
- Kolaborasi Aksi Hijau Bersejarah di SDN Panji: 1000 Pohon dan Tebar Benih di Hulu Sungai Cigadung
- Usu Sugiono Kades Marengmang bicara iuran poe ibu Bagusnya jangan dipatok 1.000
- Wakil Bupati Subang dan Kanwil Dirjen Pas Jabar Letakkan Batu Pertama Masjid Al-Kautsar Kalijati
- NUJABA INSTITUTE Soroti Kinerja MKKS: Jangan Jadi Menara Gading, Pendidikan Subang Butuh Aksi Nyata
- Anggota DPR RI H. Ateng Dukung Penuh Gerakan Rp1.000/Hari Dedi Mulyadi: Wujud Nyata Solidaritas Umat
- DPRD Subang Sepakat Tutup Proyek Limbah B3, Mahasiswa Gelar Aksi Kawal Keputusan, serta mendorong ke
- NARATIF SUBANG | KAJIAN KRITIS TERKAIT BAHAYA PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN ANCAMAN LINGKUNGAN
- NUJABA INSTITUTE Sebut Niat Baik Gubernur Rentan Gagal di Tingkat Eksekusi
- Anggota DPRD Jabar Bayu Satya Prawira Sosialisasikan Perda, Tekankan Peran Kepala Desa
KKNM Unsub 2025: Kelompok 13 Paparkan Program Inovatif di Lokakarya I Desa Cidadap
Dari Biopori hingga UMKM Digital: Inovasi Mahasiswa KKNM Kelompok 13 Universitas Subang di Desa Cidadap

Desa Cidadap, Subang — ruangargumen.com | Kelompok 13 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) Universitas Subang resmi menggelar Lokakarya I di Desa Cidadap, Kecamatan Pagaden Barat, sebagai langkah awal rangkaian program pengabdian masyarakat pada rabu (30/07/2025).
Lokakarya ini tak hanya menjadi forum presentasi rencana kerja, tetapi juga ajang membangun komunikasi konstruktif dengan aparatur desa dan masyarakat.
Mengusung tema “Sinergi Universitas Subang dan Masyarakat dalam Membangun Desa Masagi melalui Program Kampus Berdampak Guna Mendukung Gerakan Subang Ngabret,” kegiatan ini mencerminkan semangat kolaboratif antara akademisi dan warga desa dalam membentuk desa yang mandiri, lestari, dan berdaya saing.
Baca Lainnya :
- Kang Bayu Gelar Reses III DI Subang, Sampaikan Saran Agar Warga Tergusur Tak Kehilangan Harapan0
- Bapenda Subang Enggan Bicara, Dugaan Ketidakwajaran Pajak Mencuat0
- GPI Subang Pertanyakan Pajak Sate Si Bungsu, Layangkan Surat Resmi ke Bapenda0
- Kades Cipeundeuy dan BUMDes Maju Terus Resmikan Wisata Air Kolam Renang Kahuripan0
- Camat Purwadadi Kang Andri Kawal Ketat Rombongan Bupati, Sukseskan Saba Desa0
Di hadapan aparat desa, tokoh masyarakat, Karang Taruna, kader kesehatan, dan unsur Babinsa, 15 mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok 13 memaparkan lima program unggulan yang tengah dan akan dijalankan selama masa pengabdian mereka.
Di bidang lingkungan dan pertanian, mahasiswa memperkenalkan program pembuatan lubang biopori sebagai solusi ekologis untuk pengelolaan limbah organik sekaligus penyubur lahan. Selain bertujuan meningkatkan kesuburan tanah dengan kompos alami, program ini juga diarahkan sebagai edukasi masyarakat tentang pengurangan ketergantungan terhadap pupuk kimia. Program ini bukan sekadar praktik lingkungan, tapi juga bagian dari upaya membentuk budaya pengelolaan limbah yang berkelanjutan.
Masuk ke ranah pendidikan remaja, mahasiswa menyasar siswa SMP dengan agenda sosialisasi anti narkoba dan bahaya pergaulan bebas. Pendekatannya lebih dari sekadar ceramah: program ini dirancang untuk membangun ketahanan pribadi (self-defense) siswa secara moral dan sosial. Kami ingin siswa paham bahwa menjaga diri adalah bentuk tanggung jawab terhadap masa depan.
Selain itu, Bekerja sama dengan SDN Cidadap, SDN Bumi Asih, dan SDN Binakarya, mahasiswa mengangkat isu bullying dan kebersihan sebagai tema utama pembentukan karakter sejak dini. Melalui pendekatan interaktif seperti permainan edukatif dan ilustrasi sederhana, siswa diajak memahami bahwa tindakan mengejek atau mengucilkan bukanlah hal sepele. Pesan utamanya jelas: membentuk anak-anak yang peduli, empatik, dan bertanggung jawab terhadap lingkungannya.
Di sektor kesehatan, program difokuskan pada edukasi pencegahan stunting bagi ibu hamil dan orang tua balita. Sosialisasi ini menekankan pentingnya gizi seimbang dan pola asuh yang tepat untuk mencegah dampak jangka panjang kekurangan gizi pada anak. Pengetahuan dasar seperti pentingnya ASI eksklusif hingga kebersihan lingkungan rumah menjadi bagian penting dari penyampaian
Di bidang ekonomi dan teknologi, mahasiswa mendorong pelaku UMKM lokal untuk melek digital. Edukasi pemasaran online dan pemanfaatan media sosial jadi titik berat program ini. Saat pasar semakin digital, UMKM harus adaptif. Kami hadir sebagai pendamping, bukan pengganti.
Sesi diskusi pada akhir lokakarya menjadi ruang tukar gagasan yang hidup. Salah satu warga mengungkapkan ketertarikannya terhadap biopori namun berharap adanya pendampingan lanjutan. Sementara pelaku UMKM menyampaikan harapan agar pelatihan digital benar-benar membantu mereka menjangkau pasar lebih luas.
Kepala Desa Cidadap, Taswan Sucipto, menyatakan dukungan penuh terhadap program mahasiswa. Ia bahkan menginstruksikan agar setiap RT membuat minimal satu lubang biopori sebagai bentuk konkret keberlanjutan program lingkungan.
Dosen Pembimbing Lapangan, Titin Kartini, SE., MM., mengapresiasi keterlibatan aktif seluruh elemen desa.
“Kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat adalah fondasi dari perubahan. Di sinilah nilai KKNM benar-benar hidup,” katanya.
